Memilih Printer Laser Warna, Apa Saja yang Penting?

Memilih Printer Laser Warna, Apa Saja yang Penting?

Tentu saja tidak ada satu pun printer yang dibuat persis sama, baik secara spesifikasi, teknologi, maupun tujuannya. Ada printer yang cepat dalam mencetak, tetapi luar biasa rakus asupan daya listriknya. Namun, ada juga printer yang hemat energi, alias konsumsi daya listriknya minim. Dari sisi harga, printer laser—monokrom dan warna—semakin terjangkau, walaupun harga toner-nya kadang-kadang tidak ikut merosot.

Hmmm, sebenarnya kapan ya saat tepat untuk membeli sebuah printer laser, baik itu printer laser monokrom, maupun printer laser berwarna? Sebagai pengguna rumahan, Anda mungkin sudah memerlukannya jika Anda sering mencetak newsletter atau undangan rapat RT, arisan, dan lain-lain. Sebagai pekerja kantor, Anda pun akan membutuhkan mesin pencetak ini saat membuat proposal atau laporan—berwarna akan lebih menarik dibandingkan hitam-putih.
Printer laser warna semakin hari semakin kecil fisiknya, gegas dalam mencetak, dan murah harganya. Anda bisa memperolehnya dengan harga mulai dari US$ 300. Karena itu yang perlu diperhatikan pada printer laser warna sebenarnya bukan hanya harga unitnya yang semakin terjangkau, atau kecepatan cetak dan baki kapasitas kertasnya. Tetapi juga biaya operasionalnya. Ingat, harga consumables cukup tinggi.

Karena itu mungkin saja printer laser warna low-end yang harganya di kisaran US$ 500 pada akhirnya menjadi lebih mahal dibandingkan pinter di kisaran harga US$ 500 – US$ 1000 atau lebih akibat kecepatan, daya tampung kertas yang lebih besar: biaya per halamannya menjadi lebih murah.

Contoh, jika toner EP316 Black milik Canon Laser Shot LBP50550N/5050 dijual US$ 78 dan dapat dipakai mencetak untuk 2300 halaman, berarti biaya per halaman cetak monokrom (tidak termasuk harga kertas) pada printer laser warna ini adalah 3,4 sen dollar AS.

Sementara itu toner hitam EP302 Black untuk kakaknya, Canon Laser Shot LBP5970, dijual US$ 150 dengan kapasitas cetak 10.000 halaman. Artinya, biaya cetak monokrom per halaman (di luar kertas) dengan Canon Laser Shot LBP5970 menjadi 1,5 sen dollar AS, atau sekitar 44% lebih murah. Namun dari sisi harga unit, Canon Laser Shot LBP5050N yang kecepatan cetak warnanya 8ppm dan bisa dikoneksikan ke jaringan itu jauh di bawah Canon Laser Shot LBP5970 (US$ 520 vs. US$ 3600).

Jadi apa yang harus diperhatikan saat akan membeli sebuah printer laser warna? Inilah beberapa pertimbangannya.

Kecepatan
Sebelum membeli printer apa pun, hitung dulu berapa halaman yang dicetak kantor Anda setiap bulannya. Setelah itu telitilah kecepatan mesin dan duty cycle bulanan dari printer yang sedang Anda pertimbangkan, untuk melihat apakah pola pakai Anda sesuai dengan kemampuan printer.

Kecepatan mesin printer, dinyatakan dalam halaman per menit (ppm – page per minute) memberitahukan seberapa cepat printer bekerja dalam kondisi ideal (atau bahkan kondisi khusus yang diciptakan oleh vendor-nya).

Canon Laser Shot LBP5050N/5050 misalnya, mampu mencetak 8ppm untuk warna atau 12ppm untuk hitam-putih. Sedangkan Canon Laser Shot LBP5970 bisa ngebut nyaris empat kalinya: 30ppm untuk warna atau 32ppm untuk hitam-putih pada kertas berukuran A4. Kecepatan Canon Laser Shot LBP5970 melambat saat mencetak di atas kertas yang lebih lebar, ukuran A3: 15ppm untuk warna maupun monokrom.

Rata-rata printer, begitu menurut uji yang dilakukan oleh PCWorld, hanya mencapai angka 75% dari kecepatan maksimal yang disebutkannya. Bahkan menurut PCWorld, kecepatan printer laser warna yang paling murah jauh di bawah klaim vendor-nya.

Namun tetap saja kecepatan mesin adalah panduan paling mudah untuk mengetahui apakah printer tersebut dapat menangani kebutuhan cetak harian Anda – pribadi maupun di kantor. Semakin banyak orang yang menggunakan printer, semakin banyak yang dicetak, sehingga sebaiknya semakin cepat printer melakukannya. Ini kecuali jika Anda suka ngerumpi di dekat lokasi printer dengan sesama rekan kerja, sambil melihat pekerjaan cetak siapa yang keluar duluan.

Teliti juga seberapa cepat printer laser merespon perintah Anda untuk melakukan tugas cetaknya dari kondisi mati atau moda standby. Ada beberapa printer yang harus melakukan pemanasan terlebih dulu sebelum bisa mencetak. Alhasil Anda harus menunggu beberapa saat – bisa detik atau bahkan hitungan menit – terlebih dulu.

Mengapa demikian? Pada kebanyakan printer laser konvensional, biasanya ada sebuah fixing roller yang seluruh permukaannya harus dipanaskan dulu sebelum pencetakan bisa mulai dilakukan. Inilah yang menyebabkan adanya waktu pemanasan (warm-up time) yang bisa cukup lama – tergantung pada luasnya permukaan roller.

Namun ada juga, seperti Canon Laser Shot LBP5050N/5050 dan Canon Laser Shot LBP5970, yang mengklaim zero warm-up time, alias tidak membutuhkan waktu pemanasan. Kalau pun ada, waktu tersebut sangat minim.

Ini dikarenakan semua printer laser Canon menggunakan teknologi Canon On-Demand Fixing. Di sini sebuah fixing film yang tipis langsung dipanaskan oleh sebuah pemanas keramik. Karena panas langsung dipindahkan ke fixing film, proses cetak bisa segera dilakukan tanpa menanti waktu pemanasan lagi. Tinggal tekan tombol Print, dan hasil cetak langsung keluar. Dengan teknologi On-Demand Fixing, menurut Canon, laser warna Laser Shot LBP5970-nya hanya perlu waktu sekitar 7,5 detik untuk siap mencetak sejak tombol aktivasi printer (moda standby) dinyalakan.

Selain kecepatan cetak dan respon warm-up time, teliti juga duty cycle printer. Duty cycle atau siklus kerja menentukan ambang batas manufaktur untuk jumlah halaman maksimal yang dicetak per bulan. Anda akan menginginkan rentang yang lebar antara cetakan minimal dan maksimal sehingga leluasa dalam mencetak.

Printer entry-level biasanya punya duty cycle 300.000 halaman per bulan. Printer dengan harga sekitar US$ 1000 biasanya menawarkan duty cycle rata-rata 60.000 halaman per bulan, sedangkan printer kelas berat, high volume, yang harganya di kisaran US$ 1000 – US$ 2000, menawarkan rata-rata 100.000 halaman per bulan.

Resolusi Cetak
Sebenarnya perlukan kita meributkan resolusi optikal sebuah printer, tepatnya jumlah dot per inci yang dapat dicetaknya? Mungkin tidak. Printer laser warna yang paling murah pun sudah memamerkan resolusi optikal 600×600 dpi, yang cocok untuk kebutuhan kebanyakan bisnis.

Banyak juga vendor yang menerapkan algoritma khusus untuk mengemulasi resolusi yang lebih tinggi, seperti Canon Laser Shot LBP 50550N/5050 menawarkan resolusi maksimal 9600×600 dpi melalui teknik A.I.R (Auto Image Refinement). Akan tetapi beberapa, seperti Canon Laser Shot LBP 5970, yang memang menawarkan resolusi 1200×1200 dpi sesungguhnya.

Namun jika Anda tidak benar-benar menginginkan kualitas cetak yang prima, abaikan saja resolusi yang lebih tinggi. Apalagi Anda harus siap untuk menunggu lebih lama untuk mendapatkan hasil cetaknya.

Faktor yang juga penting dipertimbangkan adalah biaya per halaman untuk mengoperasikan printer. Semua consumable printer menyertakan spesifikasi yang memberitahukan berapa halaman akan dicetak oleh unit tersebut. Tergantung dari apa yang Anda cetak, angka yang Anda peroleh akan berbeda.

Printer laser warna yang harganya lebih murah biasanya mengemaskan toner cartridge kapasitas kecil – hanya tahan mencetak beberapa ribu halaman. Canon Laser Shot LBP5050/5050N misalnya, menyediakan toner EP316 Black yang tahan mencetak 2300 halaman, dan EP316 CMY (cyan-magenta-yellow) dengan kapasitas cetak masing-masing 1500 halaman.

Harga toner umumnya mahal, jadi kalau bisa hemat-hematlah mencetak dalam warna. Jika pencetakan warna tidak bisa dihindarkan, berarti Anda perlu sebuah mesin yang toner cartridge-nya bisa mencetak lebih banyak halaman; sehingga biaya per halamannya lebih rendah, dan tentu saja tidak harus sering-sering diganti. Toner EP302 Canon Laser Shot LBP5970, punya kapasitas cetak 10.000 halaman untuk yang berwarna hitam, sedangkan untuk warna magenta, yellow, dan cyan masing-masing tahan mencetak sampai 6000 halaman,

Pada kebanyakan printer laser warna (khususnya low-end), toner cartridge sudah mencakup toner, komponen imaging, dan penampung sisa toner di dalam tempat tertutup. Walaupun mendukung kepraktisan dalam operasi harian, desain seperti ini sebenarnya lebih mahal dalam jangka panjang, karena semua bagiannya harus Anda ganti sekaligus.

Pada beberapa printer, khususnya model kelas atas, komponen-komponen ini dipisahkan. Cuma memang memasang yang baru butuh keterampilan dan kemahiran, tetapi dalam jangka panjang biaya operasionalnya akan lebih murah. Contohnya antara lain Canon Laser Shot LBP 5970 yang menawarkan drum cartridge EP302 CMYK yang masing-masing berkapasitas cetak 40.000 halaman.

Perhatikan bahwa beberapa printer kelas-atas pun sekarang membundelkan toner cartridge berkapasitas rendah, yang dilabeli sebagai “starter”. Contohnya Canon Laser Shot LBP5050N/5050. Kemasan toner Starter CMYK-nya berkapasitas masing-masing ‘hanya’ 800 halaman, sementara yang standar berkapasitas cetak sampai 2300 halaman (hitam), dan 1500 halaman (CMY). Biasanya toner Starter memang memberikan yield kurang dari setengah cartridge pengganti/normal. Karena itu usahakan untuk meminta bonus toner cartridge dengan harga diskon saat membeli printer laser.

Penanganan Kertas
Perbedaan besar di antara printer laser warna terletak pada caranya menangani kertas – jumlah dan ukurannya. Baki kertas utama pada printer yang murah (di bawah US$ 500) biasanya menampung maksimal 250 lembar kertas. Seringkali tidak tersedia opsi untuk menambahkan baki kertas tambahan. Selain itu, printer tersebut umumnya tidak dapat menangani kertas berukuran lebih besar dari legal – satu-satunya cara melakukannya adalah dengan menggunakan baki umpan manual, seperti pada Canon Laser Shot LBP5050N/5050.

Untuk printer dengan harga lebih mahal, tersedia baki kertas dengan kapasitas sampai 600 lembar kertas (midrange) atau bahkan nyaris 1200 lembar di model yang lebih tinggi. Canon Laser Shot LBP5970 menawarkan baki (feeder cassette) opsional sampai tiga tingkat yang masing-masing berdaya tampung 500 lembar, sehingga secara total (termasuk baki standarnya yang berkapasitas 100 lembar) printer laser warna ini bisa menampung kertas sampai 2000 lembar.

Baki kertas pada model-model midrange hampir selalu menerima kertas ukuran letter dan legal. Printer format lebar atau A3 seperti Canon Laser Shot LBP5970 dapat menerima kertas ukuran-tabloid, cocok untuk mencetak buklet. Selain ukuran A3 dan A4, Canon Laser Shot LBP5970 cukup fleksibel dalam menerima ragam ukuran kertas lainnya: B4, B5, Letter, EXE. Legal, maupun kertas dan kartu dengan ketebalan yang bervariasi:

Periksa juga apakah printer mampu mencetak di atas kertas foto, transparansi, lembar stiker CD/DVD, atau amplop. Biasanya baki umpan-manual harus digunakan untuk tugas cetak tersebut.

Akurasi Warna
Semua printer laser warna dilengkapi dengan fitur kalibrasi untuk mengecek konsistensi warna. Ini agar cetakan ke-20 dari brosur Anda akan sama warnanya dengan cetakan pertamanya. Printer high-end melakukan kalibrasi setelah 40 – 50 salinan; printer lainnya melakukannya setelah mencetak beberapa ratus salinan.

Warna juga ditentukan oleh toner yang Anda pakai. Setiap vendor printer selalu merekomendasikan penggunaan toner dengan merek yang sama dengan merek printer demi akurasi warna dan kelanggengan usia pakai printer. Padahal kian banyak tersedia toner pihak ketiga yang lebih murah.

Memori
Semua pengguna printer tentu menginginkan kecepatan cetak yang gegas dan tentu saja kualitas cetak yang prima. Kecepatan cetak, khususnya untuk pencetakan dalam jumlah besar, juga dipengaruhi oleh memori (RAM) dari printer itu sendiri . Semakin tinggi memori yang dikemaskan dalam printer laser, biasanya semakin baik (baca: cepat proses mencetak).

Akan tetapi ini tidak berarti sebuah printer laser harus selalu mengemaskan memori dalam jumlah besar. Ada printer yang dapat berbagi tugas pencetakan tersebut dengan memori dari PC yang dikoneksikan dengan si printer. Jadi kendati data yang harus dicetak banyak dan kompleks, misalnya bagan ruangan atau peta suatu wilayah, proses cetaknya tetap dapat dilakukan dalam kecepatan tinggi tanpa perlu menambahkan lebih banyak memori ke printer. Sebab printer akan membagi tugas cetaknya dengan memori PC.

Model-model printer laser warna Canon biasanya mengadopsi teknik seperti ini, yang disebutnya sebagai Canon Ultra Fast Rendering II (UFRII) dan Load Balancing Technology. Sembilan detik ditahbiskan Canon sebagai lamanya waktu untuk mencetak sebuah dokumen warna dengan tingkat kompleksitas tinggi pada resolusi optimal 9600×1200 dpi untuk model printer Canon Laser Shot LBP5970-nya yang secara standar mengemaskan memori DDR SDRAM sebesar 256MB. Namun tentu saja jika mau dan demi mendongkrak kecepatan agar lebih cepat lagi, Anda dipersilakan menambahkan memori tambahan/opsional, semisal 512MB.

Hemat Energi
Dalam situasi ekonomi global yang masih terguncang ini, juga penting untuk memilih sebuah printer laser yang tidak boros daya listrik. Memang di kantor-kantor atau juga rumah, printer laser biasanya lebih sering menganggur (idle), dan bukannya mencetak terus-menerus tanpa henti. Karena itu menjadi penting untuk memilih printer laser yang asupan listriknya saat berada dalam kondisi mengaggur ini seminimal mungkin.

Salah satu yang bisa dilirik, khususnya jika kebutuhan cetak di kantor Anda mencakup kertas A4 dan A3 – warna maupun monokrom – adalah Canon Laser Shot LBP5970. Pada modus tidur (sleep), printer ini hanya membutuhkan asupan listrik sebesar 1W, yang menurut Canon 96% lebih kecil dibandingkan model yang sama dari merek saingan-saingannya.

Garansi
Jangan lupa meminta kartu garansi untuk printer yang Anda beli. Tanyakan juga kebijakan pengembalian andaikata printer tersebut rusak atau ngadat.

Fitur Lain
O ya, usahakan untuk membuat tabel perbandingan spesifikasi dari printer laser yang ingin Anda beli. Jangan lupa sertakan pula harga unit printer maupun harga toner-nya. Ini perlu agar Anda tahu apa saja yang bisa Anda dapatkan dari merek dan model tertentu, dan apakah itu akan memenuhi kebutuhan cetak Anda sekarang dan juga di masa mendatang. Tidak ada printer laser yang dibuat identik, jadi Anda memang harus sangat cermat dalam melakukan perbandingan spesifikasi maupun harga.

Kompatibilitas misalnya, perlu diberi perhatian khusus. Semua printer laser yang sudah beredar saat ini memang tidak bermasalah bila berhadapan dengan komputer yang bersistem operasi Microsoft Windows. Namun periksa apakah printer laser tersebut juga kompatibel dengan sistem operasi lain: Apple Macintosh dan Linux.

Kemampuan jaringan dan pengelolaan jarak jauh (remote) serta kemudahan pemeliharaan pun menjadi sesuatu yang penting, khususnya jika printer laser warna akan dioperasikan di sebarang kantor, mulai dari yang berskala kecil sampai berskala menengah ke atas. Adanya port USB 2.0 Hi-Speed adalah spesifikasi wajib. Juga akan menyenangkan jika sudah tertanam konektor 10Base-T/100Base-TX, dan aplikasi pendukung untuk memudahkan pengelolaan jaringan.

Contohnya adalah fitur NetSpot Console pada Canon Laser Shot LBP5970. Dengan Netspot Console, Anda sebagai pengguna printer dapat dengan nyaman mengelola jaringan pengaturan perangkat karena NetSpot Device Installer memang memungkinkan pengguna untuk meng-input pengaturan protokol jaringan melalui browser Web. Tugas pengelolaan printer – mengecek status, menghapus pekerjaan cetak, atau menentukan pengaturan lain, dapat dilakukan pengguna melalui Software Remote UI (remote user interface).

***

Printer laser warna kini makin cepat, dan juga kian ramah lingkungan. Menurut laporan IDC, printer laser akan mencapai kecepatan 45ppm, dengan 20 – 30 ppm sebagai kecepatan mayoritas.

Kompetisi di ajang consumables pun akan terus berlanjut dan – jika Anda tidak peduli dengan merek – produk pihak ketiga ini memang dapat menghemat anggaran Anda. Pilihan ramah lingkungan mencakup penggunaan kertas laser yang didaur ulang, opsi cetak bolak-balik, dan konsumsi daya yang lebih rendah.

Tentu saja pertimbangkan baik-baik dulu, mana yang lebih Anda pentingkan: kecepatan, keserbagunaan, atau biaya operasional yang lebih murah. Mana pun yang Anda pilih, sekaranglah saatnya membeli sebuah printer laser berwarna.

TIPS: Mengubah Printer Default di Mac

Jika Anda punya lebih dari satu printer, atau jika Anda terkoneksi ke sebuah jaringan yang memiliki beberapa printer, Anda pasti ingin menjadikan salah satunya sebagai printer default Anda. Ini agar setiap kali Anda tidak perlu repot-repot menentukan ke printer mana Anda akan mencetak.

Di sistem operasi Microsoft Windows, men-default-kan sebuah printer bukanlah hal yang sulit. Tinggal buka Control Panel, klik dua kali pada icon Printers and Faxes, pilih icon printer yang ingin dijadikan printer default, lalu klik kanan, dan pilih Set As Default Printer. Mudah bukan?

Bagaimana dengan Mac? Sebenarnya sama mudahnya. Begini langkah-langkahnya:
1. Klik pada menu Apple dan pilih Chooser.
2. Jika printer driver sudah terpasang, Anda akan melihat sebuah icon untuk model printer Anda di sisi kiri chooser. Klik pada icon tersebut.
3. Jika Anda ingin menggunakan sebuah printer yang terkoneksi langsung ke komputer Anda, pilih port (port printer atau port modem) yang terhubung ke printer tersebut.
4. Jika Anda terjaring dengan sebuah jaringan, pastikan bahwa AppleTalk sudah diaktifkan. Cari printer yang Anda inginkan di jaringan, lalu klik pada icon-nya.
5. Klik untuk mengaktifkan atau menonaktifkan pencetakan di latar belakang.
6. Jika Anda tidak melihat icon untuk printer Anda, berarti driver (file instruksi yang digunakan Mac Anda untuk mengenali dan mengoperasikan printer Anda) belum terpasang atau mungkin dipasang di lokasi yang keliru.
7. Periksa isi harddisk Anda dengan kata kunci “driver” atau nama model printer Anda untuk melihat apakah driver printer Anda ada di sana.
8. Jika driver tersebut tidak ditemukan di harddisk Anda, carilah disk yang datang bersama printer tersebut dan install printer driver tersebut.
9. Jika driver printer ada di dalam harddisk, tetapi di lokasi yang salah, geser (drag) icon driver ke dalam System Folder Anda.
10. Klik kotak close untuk Chooser.

Sumber: Kompas Tekno

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Buka Chat
Telpon Saja